Sabtu, 05 November 2016

Materi Pengantar Administrasi Perkantoran Kelas XI BAB 5-6


BAB 5
A.  Pengertian Sistem Informasi Manajemen
1.     Sistem
Sistem adalah kumpulan komponen yang masing-masing komponen memiliki fungsi dan saling berinteraksi, saling bergantung, serrta memiliki kesatuan yang utuh untuk bekerja mencapai tujuan tertentu. Sistem menghasilkan sinergi sehingga hasil yang dicapai oleh sistem lebih besar jika dibandingkan dengan hasil dari masing-masing komponen-komponennya.
Organisasi atau perusahaan merupakan Open System, yang memiliki karakteristik sebagai berikut.
a.     Mengandung Beberapa Input atau Sumber Daya
Adapun yang termasuk input sistem kantor, anatara lain:
1)    Sumber daya manusia
2)    Uang
3)    Bahan
4)    Alat/Mesin
5)    Metode
6)    Lingkungan kantor, baik lingkungan internal, seperti tata ruang, pencahayaan, warna, maupun lingkungan eksternal kantor.
b.     Terdapat Proses
Proses dalam organisasi, meliputi :
1)    Pembagian kerja dan kerja sama
2)    Kebergatungan dan Keterkaitan
3)    Saling mempengaruhi dan membutuhkan
Menurut The Liang Gie, proses sistem kantor, meliputi :
1)    Reading atau menginterpretasi data.
2)    Writing, typing, card medium punching ( menginput data ).
3)    Recording ( merekam data ).
4)    Sorting ( mengklasifikasi data )
5)    Transmitting ( mengirimkan data ).
6)    Calculating ( mengkalkulasi data secara matematis ).
7)    Comparing ( membandingkan untuk mengecek keakuratan data ).
8)    Storing/eliminating ( menyimpan data/ membuang data yang tidak perlu )

c.       Menghasilkan Output
Dalam sebuah sistem ada sasaran atau output yang ingin dicapai bersama. Output  sistem kantor adalah informasi.

d.     Adanya Kontrol/Pengendalian
Untuk menegetahui kualitas sistem, diperlukan adanya umpan balik atau feedback. Informasi balik tentang kinerja sistem atau feedback ini melaksanakan fungsi manajemen pengawasan/pengendalian.
Sistem dengan input, proses, output, dan pengendalian.


























 



2.     Data dan Informasi
Menurut Mills (1984) data adalah fakta mentah, hasil observasi, atau kejadian dalam bentuk angka atau simbok khusus. Dalam pengertian lain, data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data dapat disebut informasi apabila data tersebut sudah diolah dengan urutan tertentu dan dijadikan dasar dalam bertindak. Pengolahan data bertujuan untuk menyusun dan menempatkan data tersebut dalam konteks untuk menghasilkan informasi yang bermakana.
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk lebih berguna bagi yang menerimanya serta menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan. Informasi dapat didefinisikan juga sebagai data dengan tolok banding. Atau data yang telah diolah menjadi suatu kesimpulan yang mempunyai makna lebih jika dibandingkan dengan data semula.
Pengolahan data dan informasi mencakup kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penggandaan, pedistribusian, dan penyimpanan. Pemahasan rinci mengenai kegiatan-kegiatan tersebut disajikan dalam Bab 5.
3.     Manajemen
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa manajemen merupakan sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilakasanakan secara benar, terorganissir, dan sesuai dengan jadwal.
G.R. Terry mengemukakan manajemen perkantoran adalah perencanaan, pengendalian, dan pengorgaisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yan melakasanakan agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Dari  uarian diatas, dapat dipahami pengertian sistem informasi manajemen, yaitu suatu sistem yang saling bekerja sama terdiri atas sekumpulanorang, alat, serta prosedur, dan merupakan satu keasatuan yang saling berinteraksi dan berkesinambungan serta dirancang untuk mengumpulkan, memilih, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang baik dan siap pakai guna menghasilkan perencanaan, implementasi, dan pengendalian manajemen yang baik melalui pembuatan keputusan.
Dengan kata lain, sistem informasi manajemen adalah sistem informasi digunakan untuk menyajikan informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, dan pengembalian keputusan dalam suatu organisasi. Sistem informasi manajemen menghasilkan informasi untuk memantau kinerja, memelihara koordinasi, dan menyediakan informasi untuk operasi organisasi.
Sistem informasi manajemen dibakukan dalam prosedur kerja kantor. Prosedur kerja memudahkan kegiatan yang berulang  dan rutin sehingga setiap terjadi perbaikan prosedur tidak perlu dianggap sebagai hal baru yang menjadi beban tambahan.
B.  Prasyarat Sistem Informasi Manajemen
Dalam pengelolaan sistem informasi manajemen dibutuhkan komunikasi yang baik sebagai sayarat mutlak untuk melakukan koordinasi kerja, baik secara vertikal maupun secara horizontal. Koordinasi merupakan harmonisasi usaha-usaha yang bersifat individual, dan merupakan esensi dari manajemen. Informasi dapat diampaikan secara lisan maupun tulisan, misalnya melalui rapat, surat, buku panduan, dan telepon.
Selain komunikasi sebagai prasyarat, sistem informasi manajemen merupakan kumpulan manusia, mesin, prosedur dan database. Oleh karenanya, sebuah sistem informasi tidak dapat dikatakan sebuah sistem informasi manajemen jika tidak memiliki/menggunakan database dalam pengertian database yang menyeluruh.
Selain itu, secara teorirtis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah sistem informasi manajemen. Namun dalam praktek, sistem informasi manajemen yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama perancangan sistem informasi manajemen adalah sistem informasi manajemen harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.

C.  Tujuan Sistem Informasi Manajemen
Tujuan dari Sistem Informasi Manajemen, yaotu sebagai berikut :
1.     Mneyediakan informasi yang dipergunakan didalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diiginkan manajemen.
2.     Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3.     Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi sistem informasi manajemen dan mengetahui bagaiman cara menggunakannya. Informasi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi  suatu masalah, menyelesaikan maslah, dan mengevaluasi kinerja karena informasi dibutuhkan dan dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian ,dan pengambilan keputusan.
Tujuan utama sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. Sistem informasi manajemen menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika.

D.  Jenis-Jenis Sistem Informasi
Setiap orgaisasi atau perusahaan mempunyai sejumlah sistem informasi yang berbeda-beda dan sistem tersebut memberikan informasi secara terus menerus kepada pihak pengguna pada semua tingkat.
Setidaknya terdapat tiga jenis sistem informasi manajemen, yaitu :



1.     Sistem Informasi Berdasarkan Pegawai
Contoh sistem informasi pada sebuah organisasi berbentuk perseroan terbatas (PT) yang Berkonsentrasi pada struktur organisasi  dengan garis komando dapat dilihat pada gambar berikut ini.
         
Data dan informasi mengalir, baik secara lisan maupun tulisan atau laporan manual dan digital. Data dan informasi tersebut digunakan sebagai tindakan kontrol dan tindakan. Alas yang lebar menunjukkan bahwa bagian bawah lebih banyak pegawai yang beroperasi. Semakin ke puncak semakin sedikit pegawai yang diperlukan dimana pekerjaan manajemen dan administrasi lebih banyak dilakukan.
Tingkatan struktur dan tingkatan wewenang dalam organisasi formal menekankan adanya koordinasi secara vertikal dan horizontal untuk mengendalikan operasional kantor. Hal ini cenderung  membatasi arus komunikasi di kalangan pegawai sehingga organisasi informal berkembang untuk pengkomunikasian informasi di kalangan pegawai. Seorang pegawai lebih cenderung untuk mencari informasi dari rekan kerja dari pada mencari informasi dari supervisor. Dengan demikian, interaksi langsung antar pegawai dapat memecahkan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan. Sistm ini berperan sebagai sara penyebaran informasi secara cepat dan memberikan umpan balik.
Kelemahan sistem ini adalah kurangnya kualitas informasi sehingga kemungkinan besar dapat terjadi penyebaran isu negatif. Solusi terhadap kelemahan ini adalah meningkatkan metode komunikasi formal. Jika manajemen memberikan informasi yang memadai kepada para pegawai pada waktu yang tepat  dan dngan saluran komunikasi yang benar, maka isu negatif tidak mungkin berkembang.
2.     Sistem Informasi Berdasarkan Komputer
       Sistem informasi berdasarkan komputer mengacu kepada penggunaan komputer guna pengumpulan dan pengolahan rekaman serta kegiatan bisnis. Penggunaan sistem ini dapat menghasilkan keuntungan berupa kecepatan tinggi, keakuratan, serta biaya rendah dalam pengoperasian prosedur administrasi.
3.     Sistem Informasi Manajemen
       Sistem informasi manajemen merupakan sistem manual dan atau komputer terpadu yang memberikan informasi untuk mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan suatu organisasi. Tujuan ideal yang ingin diperoleh adalah mencapai suatu situasi dimana data diolah ketika diterima dan informasi diperoleh pada waktu yang tepat sehingga berpengaruh dalam pengambilan keputusan. Banyak jenis barang yang dipasarkan misalnya, register elektronik yang dihubungkan dengan server membrikan informasi langsung untuk rekaman stok manajemen dan rekaman keuangan.
E.   Manfaat Informasi
Dengan demikian, informasi bermanfaat untuk :
1.     Perencanaan, misalnya untuk menentukan target profit yang ingin dicapai dan anggaran biaya tahun ini perusahaan membutuhkan informasi berkaitan rencana dan realisasi profit  serta biaya tahun sebelumnya. Dengan demikian, dapat dilakukan pengukuran apakah efektivitas tercapai atau tidak. Informasi tersebut dibutuhkan karena berisi data yang disertai dengan pembanding sebagai bahan masukkan dalam melakukan perkiraan untuk masa yang akan datang.

2.     Pengorganisasian, misalnya dalam menjalankan suuatu proyek, job description setiap posisi pada struktur organisasi yang sudah dibuat sebelumnya harus diduduki oleh orang-orang yang tepat. Untuk itu, perusahaan membutuhkan informasi berkenaan dengan kompetensi, pengetahuan, skill, kemampuan dari orang-orang yang terlibat dalam pekerjaan.

3.     Pelaksanaan, misalnya perusahaan melakukan perluasan pasar dengan mengirimkan produk ke daerah tertentu. Namun tiba-tiba, ada informasi terjadi banjir di jalan menuju daerah tersebut, sehingga perusahaan harus mencari jalan alternatif untuk mencapai tujuan.

4.     Pengendalian, misalnya perusahaan ingin meninjau pelaksanaan pameran apakah sesuai dengan rencana atau tidak, baik waktu maupun kualitas. Perusahaan harus mengawasi realisasi apakah ada kemajuan yang telah dicapai sekaligus membandingkan dengan rencana semula.

F.   Karakteristik Informasi Siap Pakai
Karakteristik informasi yang baik dan siap pakai, di antaranya :
1.     Relevan
       Informasi dianggap relevan jika informasi itu berkaitan dengan keperluan pengambilan keputusan. Informasi yang diterima harus relevan dengan permasalahan yang dihadapi. Contoh, hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menerima calon pegawai antara lain latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, pelatihan atau kursus yang pernah diikuti. Sedangkan informasi mengenai jumlah saudara tidak relevan untuk dipertimbangkan dalam menerima calon pegawai.
2.     Akurat
       Informasi yang diterima harus bener, menggambarkan kenyataan secara objektif, tepat, tidak bias, dan sebaliknya ada derajat kebenaran sebagai hasil analisis statistik.
3.     Tepat Waktu
       Informasi harus tersedia pada saat dibutuhkan. Misalnya bagian pemasaran harus mengetahui jumlah dan jenis barang persediaan di gudang, Jangan sampai bagian pemasaran menjanjikan akan segera mengirimkan barang pesanan kepada konsumen secepatnya sementara barang yang dipesan sudah habis persediaanya di gudang. Contoh lain informasi nilai tukar mata uang hari kemarin tidak berlaku untuk transaksi hari ini.
4.     Lengkap dan Memadai
       Informasi yang diterima harus lengkap dan memadai dalam kuantitas dan kualitas sesuai dengan kebutuhan. Contoh, Pemegang saham ingin mengetahui secara keseluruhan laporan keuangan. Dengan demikian, Perusahaan harus menyediakan informasi neraca keuangan, laporan rugi laba, laporan arus kas, dan sebagainya.
5.     Up to Date
       Lingkungan eksternal selalu berubah-ubah dan berbeda-beda setiap saat. Perubahan tersebut tidak dapat dikendalikan melainkan harus diantisipasi secara proaktif. Dengan demikian, informasi yang diperoleh harus informasi terbaru yang mencakup dan mengakomodir perubahan-perubahan yang terjadi sehingga dapat memudahkan manajemen dalam mengambil keputusan.
6.     Dapat Diandalkan
       Informasi harus handal, dapat dipercaya, atau dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi yang diperoleh dari gosip atau isu yang tidak jelas asal-usulnya
Tentunya tidak dapat digunakan.
7.     Dapat Dimengerti
       Informasi harus dapat dibaca dan dipahami dengan baik. Informasi dapat disajikan dalam bentuk angka, tabel, dan grafik yang jelas dan mudah dimengerti agar informasi tersebut berguna bagi pembuat keputusan dan mempermudah serta mempercepat pengambilan keputusan.
8.     Dapat Dibandingkan
       Informasi harus dapat dibandingkan dengan keadaan perusahaan saat ini, keadaan di masa lalu, keadaan masa yang akan datang, kemampuan potensial, dan dengan pihak pesaing.

G.  Hambatan Informasi bagi Pengambil Keputusan
            Dalam membuat keputusan sering dijumpai hambatan-hambatan yang disebabkan oleh rendahnya kualitas informasi. Informasi yang tersedia tidak akan mendukung proses pengambilan keputusan apabila terjadi hal-hal berikut :
1.     Infromasi tidak akurat/salah.
2.     Informasi tidak diteruskan atau ditutupi.
3.     Informasi sulit dikumpulkan.
4.     Informasi sulit ddicari.
5.     Informasi tidak jelas kebenarannya atau sulit dikonfirmasi.
6.     Sistem penyimpanan tidak jelas.
7.     Informasi yang dibutuhkan tidak diketahui.
8.     Kurang bertanggung jawab dalam mengumpulkan informasi.
9.     Informasi penting atau rahasia bocor kepada pihak lain.
10.                                     Dana terbatas.

H.  Input, Proses, Output, dan Pengendalian Informasi
            Setiap open system, termasuk didalamnya organisasi/perusahaan, memiliki input, proses, output, dan pengendalian. Dalam sistem informasi manajemen, keempat aspek tersebut dapat dikenali dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, misalnya sebagai berikut ;
1.     Input
a.     Keputusan apa yang akan dibuat?
b.     Data apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan keputusan?
c.      Informasi apa yang dibutuhkan untuk mendukung pembuatan keputusan?
d.     Berapa banyak informasi yang dibutuhkan?
e.      Dalam bentuk apa informasi tersebut diperoleh?
f.       Siapa yang bertanggung jawab untuk mengolah informasi tersebut?
g.     Dari siapa/dari mana informasi tersebut diperoleh?
h.     Bagaimana cara mendapatkan informasi tersebut?
2.     Proses
a.     Bagaimana cara membuat informasi tersebut?
b.     Bagaimana cara mengumpulkan informasi tersebut?
c.      Bagaimana cara memproses informasi tersebut?
d.     Bagaimana cara mereka informasi tersebut?
e.      Bagaimana cara mendistribusikan informasi tersebut?
f.       Bagaimana cara mengembangkan pendistribusian yang efektif dan efisien?
g.      
3.     Output
a.     Informasi seperti apa yang dihasilkan?
b.     Kapan informasi tersebut dihasilkan?
c.      Dalam bentuk apa informasi tersebut dihasilkan?
d.     Bagaimana cara mengintegrasikan informasi yang diperoleh dan bagaimana cara menyimpulkan informasi tersebut untuk mencapai tujuan?
e.      Bagaimana kualitas informasi yang dihasilkan?
f.       Puaskah para pengguna informasi dengan informasi yang dihasilkan?
4.     Pengendalian
a.     Bagaimana kualitas pegambilan keputusan yang dibuat?
b.     Sejauh mana informasi yang dihasilkan mendukung kualitas pengambilan keputusan?
c.      Apakah keputusan yang diambil sudah sesuai dengan harapan dan logis?
d.     Bagaimana para pengolah informasi mempertanggungjawabkan tugas yang diberikan?
e.      Apakah ada masalah atau penyimpangan yang timbul selama terjadi input, proses, atau output?
f.       Dari manakah masalah atau penyimpangan tersebut  timbul?(dari grup, personal, departemen, divisi, organisasi secara keseluruhan, atau luar organisasi)
g.     Bagaimana cara melakukan koreksi atau revisi tersebut dilakukan?
h.     Kapan koreksi atau revisi tersebut dilakukan?
i.       Bagaiman bentuk dan pendistribusian informasi yang dapat menjamin rahasia atau keamanan informasi?
j.       Berapa banyak pengeluaran yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi?
k.     Sejauh mana sistem dan prosedur kantor dapat mendukung kualitas informasi dan pengambilan keputusan?
l.       Bagaimana pengklasifikasian sistem informasi?
m.  Apakah perlu melakukan cross check dengan sumber lain? Bagaimana hal tersebut dilakukan?
n.     Bagaimana kemampuan pegawai dalam menganalisis informasi? Apakah perlu dikembangkan lagi?
o.     Apakah sistem informasi manajemen yang ada dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan?
p.    Apakah perlu sistem informasi manajemen tersebut dikembangkan lagi? Bagaimana cara mengembangkannya?

I.      Pengendalian Sistem Informasi Manajemen
            Rancangan sistem organisasi perusahaan menekankan pada pentingnya informasi, pengolahan sistem informasi, dan pengkomunikasian informasi yang baik kepada pihak pemakai informasi. Jika keakuratan dan ketersediaan informasi diragukan manajemen tiak dapat mengendalikan organisasi secara efektif sehingga akan mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, sistem informasi manajemen perusahaan perlu dikelola secara optimal karena informasi merupakan dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Di samping itu, pengelolaan sistem informasi manajemen yang baik mendukung tercapainya manajemen perusahaan yang berkualitas.
            Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bagian dari pengedalian internal suatu bisnis, meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis, seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
            Pengendalian sistem informasi adalah keseluruhan kegiatan dalam bentuk mengamati, membina, dan mengawasi pelaksanaan mekanisme pengelolaan sistem informasi, khusunya dalam fungsi-fungsi perencanaan informasi, transformasi, organisasi, dan koordinasi. Pengendalian sistem informasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pengelolaan sistem informasi , bahkan melaksanakan fungsi yang sangat penting karena mengamati setiap tahapan dalam proses pengelolaan informasi. Ada beberapa keterampilan untuk mengelola pengendalian sistem informasi yaitu sebagai berikut :
1.     Kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan informasi.
2.     Kemampuan mengendalikan proses transformasi informasi.
3.     Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi.
4.     Kemampuan-kemampuan kegiatan koordinasi.
                 Dengan kemampuan-kemampuan itu maka terjamin kelancaran pelaksanaan pengelolaan sistem informasi.


BAB 6
A.  Pengertian Basis Data (Data Base)
          Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data. Basis dapat diartikan markas atau gudang tempat berkumpul. Data merupakan representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, kedaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya dan mempunyai arti secara implisit. Data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, karakter atau simbol, sehingga bila data dikumpulkan dan saling berhubungan maka dikenal dengan istilah basis data (database) [Ramez, 2000].

          Menurut Encyclopedia of Computer  Science and Engineer, para ilmuwan di bidang informasi menerima definisi standar informasi, yaitu data yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Jadi basis data merupakan kumpulan file/table yang salingberelasi (berhubungan) yang disimpan dalam media penyimpananelektronik. Atau, basis data adalah koleksi terpadu dari data yang saling berkaitan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu enterprise (dunia usaha).

Tabel 5.1 Definisi Basis Data Menurut Para Ahli
PakarInformatika
Definisi Basis Data

George Tsu-der Chou
Basis data merupakan kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan kedalam aturan yang khusus. Informasi ini adalah data yang telah diorganisasikan kedalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang [Abdul, 1999].

Fabbridan Schwab
basis data adalah system berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan duplikasi data.

Ramez Elmasri
Basis data lebih dibatasi pada arti implisit yang khusus, yaitu sebagai berikut.
a.     Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (real world).
b.     basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara logika mempunyai arti implisit. Data yang terkumpul secara acak tanpa memiliki arti, tidak dapat disebut basis data.
c.      Basis data perlu di rancang, dibangun dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa user dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan user.

Dari beberapa definisi di atas, basis data memiliki berbagai sumber data dalam pengumpulan data, bervariasi derajat interaksi kejadian dari dunia nyata, dirancang dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa user untuk berbagai kepentingan [Waliyanto, 2000] dan pada masing-masing table/file di dalam database berfungsi untuk menampung/menyimpan data-data, dan masing-masing data yang ada pada table/file tersebut saling berhubungan dengan satu sama lainnya. Tujuan dari dibentuknya basis data pada suatu perusahaan pada dasarnya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data.
          Dalam basis data seluruh data disimpan dalam file basis data pada masing-masing table/file sesuai dengan fungsinya, sehingga penelusuran data dapat dilakukan dengan mudah dan cepat tersaji. Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam system informasi karena merupakan gudang penyimpanan data yang dapat menghindari duplikasi data, hubungan antardata yang tidak jelas, organisasi data, serta update yang rumit.

B.   Hierarki Basis Data
          Data diorganisasikan kedalam bentuk elemen data (field), rekaman (record), dan berkas (file). Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Misalnya data siswa terdiri dari NIS, nama, alamat, telepon atau jenis kelamin. Rekaman merupakan gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari rekaman adalah baris atau tupel. Berkas adalah himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama.


C. J.  Date menyatakan bahwa sistem basis data dapat dianggap sebagai tempat untuk sekumpulan berkas data yang terkomputerisasi dengan tujuan untuk memelihara dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan.







C.   Macam-Macam Basis Data
             Dilihat dari jenisnya, basis data dibagimen jadi menjadi dua yaitu sebagai berikut.

1.     basis Data Flat-File
        Basis data  flat-file baik digunakan untuk menyimpan daftar atau data sederhana dan berukuran kecil sehingga dapat diubah dengan mudah. Pada dasarnya, mereka tersusun dari sekumpulan string dalam satu atau lebih file yang dapat diurai untuk mendapatkan informasi yang disimpan. Basis data flat-file akan menjadi sangat rumit bila digunakan untuk menyimpan data berstruktur kompleks meskipun masih dimungkinkan menyimpan data semacam itu. Salah satu masalah penggunaan basis data jenis ini yaitu rentan pada korupsi data karena tidak ada penguncian yang melekat saat data digunakan atau dimodifikasi.
2.     Basis Data Relasional
      Basis data ini mempunyai struktur yang lebih logis terkait cara penyimpanan. Kata “Relasional” berasal dari kenyataan bahwa tabel-tabel yang berada di basis data dapat dihubungkan satu dengan lainnya. Basis data relasional menggunakan sekumpulan table dua dimensi yang masing –masing table tersusun atas baris (tupel) dan kolom (atribut).Untuk membuat hubungan antara dua atau lebih tabel, digunakan key (atribut kunci) yaitu primary key di salah satu table dan foreign key di tabel yang lain.
      Saat ini, basis data relasional menjadi pilihan karena keunggulannya. Beberapa kelemahannya antara lain implementasi yang lebih sulit untuk data, dalam jumlah besar dengan tingkat kompleksitasnya yang tinggi dan proses pencarian informasi yang lebih lambat karena perlu menghubungkan tabel-tabel terlebih dahulu apabila datanya tersebar di beberapa tabel.

D.   Data Base Management System (DBMS)
Data Base Management System dapat diartikan sebagai Sistem Manajemen Basis Data (SMB), yaitu program komputer yang digunanakan untuk memasukkan, mengubah, menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi secara praktis dan efisien. Manfaat dari DBMS antara lain sebagai berikut.
1.     Praktis. DBMS menyediakan media penyimpanan permanen berukuran kecil namun banyak menyimpan data jika dibandingkan dengan menggunakan kertas.
2.     Komputer dapat mencari dan menampilkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat.
3.     Mengurangi kejemuan saat melakukan pekerjaan berulang-ulang karena mesin tidak merasakannya.
4.     Update to date. Informasi yang tersedia selalu berubah dan akurat setiap saat.
Tabel 5.2 KeuntungandanKelemahanPenggunaan DBMS
Keuntungan-keuntungan
Kelemahan-kelemahan
a.     Pemusatan kontrol DBMS dibawah satu orang/ kelompok menjadi terpeliharanya standar kualitas data, keamanan batas penggunaannya serta menetralkan konflik dalam persyaratan data dan integritas data dapat terjaga.
b.     Informasi basis data lebih efektif dalam pemakaian bersama (shared data) oleh beberapa user, dengan kontrol data yang terjaga.
c.      Mudah dalam membuat program aplikasi baru dengan data bebas dan terpisah dari data yang disimpan dalam komputer.
d.     Menyediakan interface secara mudah bagi user dalam mengelola data secara langsung.
e.      Data yang masuk dapat berlebih/ rangkap. DBMS dapat menurunkan atau mengontrol tingkat kerangkapan dan mengelola proses pembaruan data.
f.       Kemungkinan database yang di akses sama. DBMS mampu mengatur interface berbeda, disesuaikan dengan pemahaman tiap user terhadap kebutuhan basis data.
a        Biaya tinggi. Kebutuhan untuk mendapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat cukup mahal, termasuk biaya pemeliharaan dan sumber daya manusia yang mengelola basis data tersebut.
b       Sistem basis data lebih kompleks dibandingkan dengan proses berkas, sehingga mudah terjadi kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
c        Data yang terpusat dalam satu lokasi dapat beresiko kehilangan data selama proses aplikasi.



1.     Model Data
Model data dapat dikelompokkan berdasarkan konsep pembuatan deskripsi strktur basis data, yaitu sebagai berikut.
a.     Model data konseptual (high level) menyajikan konsep tentang bagaimana user memandang atau memperlakukan data. Dalam model ini dikenal tiga konsep penyajian data.
1)    Entity (entitas) merupakan penyajian objek, kejadian atau konsep dunia nyata yang keberadaannya secara eksplisit didefinisikan dan disimpan dalam basis data. Contohnya siswa, mata pelajaran, guru, nilai, dan sebagainya.
2)    Atribute (atribut) adalah keterangan yang menjelaskan karakteristik dari suatu entitas seperti NIS, nama, kelas, jurusan untuk entitas siswa.
3)    Relationship (hubungan) marupakan interaksi antara satu entitas dengan yang lainnya. Contoh nya entitas pelanggan berhubungan dengan entitas barang yang dibelinya.
b.     Model data fiskal (low level) merupakan konsep deskripsi detail antara disimpan kedalam computer dengan menyajikan informasi tentang format rekaman, urutan rekaman, dan jalur pengaksesan data yang dapat membuat pencarian rekaman data lebih efisien.
c.      Model data implementasi (representational) merupakan konsep deskripsi data disimpan dalam computer dengan menyembunyikan sebagian detail deskripsi data sehingga para user mendapat gambaran global bagaimana data disimpan dalam komputer. Model ini merupakan konsep model data yang digunakan oleh model hierarki, jaringan dan relasional.

2.     Skema dan Instan Basis Data
          Skema basis data merupakan deskripsi dari basis data yang spesifikasinya ditentukan dalam tahap perancangan namun tidak terlalu diharapkan diubah setiap saat. Penggambaran skema umumnya hanya berisi sebagian dari detail deskripsi basis data.
Siswa
NIS
Nama
Kelas
Jurusan

Mata Pelajaran
KD_MP
Mata Pelajaran

Guru
KD_Guru
Nama
Alamat
Telepon

Sekolah
KD_Sekolah
NIS
KD_MP
KD_Guru MP
Semester
Tahun
Nilai

Sekelompok  data  yang  tersusun dalam satu baris rekaman (record / tuple) dan tersimpan dalam basis data disebut dengan instansi (instance) atau kejadian (occurences).
3.     Arsitektur DBMS
          Arsitektur ini dikenal dengan nama arsitektur tiga skema (three-schema architecture) dimana fungsi ini untuk memisahkan antara basis data fisik dengan program aplikasi user.
Skema-skema tersebut adalah sebagai berikut.
a.     Level internal merupakan skema internal yang memuat deskripsi struktur penyimpanan basis data dan menggunakan model data fisikal serta mendefinisikan secara rinci penyimpanan data dalam basis data dan jalur pengaksesan data.
b.     Level konseptual adalah skema yang memuat deskripsi struktur basis data secara keseluruhan untuk semua pemakai. Skema ini hanya memuat deskripsi tentang enitas, atribut, hubungan dan batasan, tanpa memuat deskripsi data secara rinci.
c.      Level eksternal merupakan skema eksternal (user view) yang mendefinisikan pandangan data terhadap sekelompok user (local view) dengan menyembunyikan data lain yang tidak diperlukan oleh kelompok user tersebut.


Keuntungan dari arsitektur ini antara lain sebagai berikut.

a.     Perubahan skema konseptual, yaitu adanya perubahan suatu item data tidak akan berpengaruh pada program aplikasi. Namun jika skema eksternal tidak sesuai lagi dengan skema konseptual yang baru maka program aplikasi harus di sesuaikan juga.

b.     Perubahan skema internal, yaitu pemisahan antara skema eksternal dengan skema internal yang berfungsi untuk menjaga bila terjadi perubahan skema internal. Misalnya, ada penambahan “pointer” pada rekaman tidak memerlukan perubahan pada aplikasi.

c.      Perubahan skema eksternal, yaitu adanya penambahan atau pembuatan skema eksternal baru namun tidak memengaruhi aplikasi yang ada selama aplikasi tersebut tidak mengakses data berdasarkan skema yang baru.
Berikut komponen-komponen DBMS (Howe, 1991).
a.     Interface, yang didalamnya terdapat bahasa manipulasi data (data manipulation language).
b.     Bahasa definisi data (data definition language) untuk skema eksternal, skema konseptual, dan skema internal.
c.      Sistem kontrol basis data (database control system) yang mengakses basis data karena adanya perintah dari bahasa manipulasi data.
           Contoh bahasa menggunakan komponen-komponen tersebut adalah SQL (Structured Query Language). SQL merupakan bahasa standar yang digunakan oleh kebanyakan aplikasi-aplikasi DBMS.

Referensi : Reymond, MC Leod. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Salemba Empat